MENIKMATI COBAAN MENGGAPAI RIDHA ILAHI



Perlu diketahui,bahwa setiap musibah atau cobaan yang menimpa manusia merupakan sunnatullah. Allah telah menetapkan bahwa kehidupan didunia adalah kehidupan yang penuh dengan cobaan dan ujian. Perhatikan arti ayat berikut ini !
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan teryulis pada kitab (lauh mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan hal itu agar kamu jangan berduka cita dari apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikannya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(Al-Hadid : 22-23)
Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’ di dalam tafsirnya menjelaskan ayat di atas, “Bahwa Allah telah mengabarkan ,sesungguhnya dia pasti akan menguji hamba-hama nya dengan berbagai cobaan. Supaya tampak jelas siapa yang jujur,siapa yang dusta,siapa yang sabar dan siapa yang berkeluh kesah. Dan ini adalah sunnatullah yang Dia tetapkan atas setiap hamba-hamba nya.”
Sabar ketika menhadapi musibah
Lalu bagaimana sikap seorang muk min ketika ditimpa musibah .. ? Allah berfirman yang artinya :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan : “innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uunn”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Al-Baqarah : 155-157)
Begitulah ciri-ciri orang yang beriman saat diuji Allah, yaitu mengucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Dan insya Allah apabila kita sabar ketika menghadapi musibah, Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik lagi. Sebagaimana riwayat dari Ummu Salamah Radhiyallahuanha, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah bersabda :
“Tidaklah seorang muslim pun yang ditimpa musibah ia mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun, (lalu ia berdoa) : Ya Allah, berikan aku pahala dengan musibah yang menimpaku dan berikan aku nanti yang lebih baik darinya, melainkan Allah akan memberikan kepadanya ganti yang lebih baik.” (Hadits riwayat Muslim)
Ummu Salamah bercerita : Tatkala Abu Salamah (suaminya) meninggal,aku sempat berkata: “Muslim mana yang lebih baik dari Abu Salamah ? Keluarga yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah. Kemudian aku membaca doa tersebut, ternyata Allah memberikan ganti kepadaku (yaitu Rasulullah)
Orang yang diberi taufik oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi musibah, ia akan mampu menahan diri dari ucapan dan keluh kesah. Ia hanya mengharapkan pahala dari Allah, dan dengan kesabaran inilah Allah menganugerahkan keutamaan kepada mereka. Keutamaan yang diberikan Allah kepada orang0orang yang sabar antara lain :
1. Orang yang sabar akan mendapatkan taufik dan hidayah, dipelihara dan ditolong oleh Allah. Serta dia akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar.
Allah berfirman yang artinya :
“dan bersabarlah,sesungguhnya Allah bersama oranng-orang yang sabar.”(Al Anfal : 46)
2. Orang yang sabar adalah orang yang beruntung,ia akan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka. Allah berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya aku memberi balasan kepada mereka pada hari ini karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Mu’minun : 111)

Namun disamping bersabar terhadap musibah atau cobaan yang akan datang, kita juga harus banyak-banyak beristighfar pada-nya,bertaubat dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat serta introspeksi diri, kalau ternyata banyak hak-hak Allah yang telah kita abaikan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa kepada Allah, semoga musibah yang tengah menimpa kita segera berakhir.

Hikmah cobaan
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan menyegerakan hukuman baginya di dunia. Namun apabila Allah menghendaki sebuah keburukan bagi seorang hamba, maka Allah akan tangguhkan dosanya sampai Allah penuhi balasannya nanti pada hari kiamat”(Hadits riwayat Tirmidzi,Al Hakim dan dishahihkan oleh Al-Bani dalam As Shahihah No. 1220).

Hadits di atas jelas menunjukkan apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan timpakan cobaan kepadanya. Dan cobaan yang datang dari Allah merupakan tanbda kecintaan Allah terhadap hambanya. Sebagaimana orang tua kita,ketika memberi hukuman kepada kita karena kesalahan yang telah kita perbuat. Mereka memberi hukuman bukanlah karena mereka membenci kita, justru karena mereka ingin memnunjukan perhatian dan kasih sayang mereka kepada kita. Mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang serupa dan menghendaki agar kita menjadi anak yang baik.

Begitulah cara Allah mencintai hamba-hambanya,yaitu menguji nya deengan berbagai cobaan. Jika seorang mukmin ditimpa musibah dan ia ridha dan sabar dengan cobaan tersebut,maka ia telah memperoleh dua keuntungan : 1) dosanya menjadi berkurang karena Allah telah menghukumnya didunia : 2) ia mendapatkan pahala atas kesabarannya menghadapi cobaan tersebut.

Akan tetapi,apabila ia tidak sempurna kesabarannya ia juga telah mendapatkan suatu keuntungan . yaitu berkurangnya dosa-dosanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini artinya :

“Sungguh mengherankan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal yang seperti ini pada seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur,maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan ia bersabar dan hal itu baik baginya”.(Hadits riwayat Muslim No.2999)

Di samping itu, ada hukum sendiri dari cobaan-cobaan Allah kepada hamba-hambanya, yaitu Allah hendak mengukur sejauh mana kualitas keimanan seseorang. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut : 2-3 yang artinya :





“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “kami telah beriman”,sedang mereka tidak diuji ? Dan sungguh telah kami uji orang-orang sebelum mereka, agar Al-Qur’an tahu orang-orang yang benar dan orang-orang yang dusta”.

Dan Allah memberikan cobaan bagi hamba-hambanya yang mukmin sesuai dengan kadar keimanan mereka, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut :

Rasulullah ditanya : “Siapakah manusia yang paling berat cobaannya ?” Beliau menjawab, “Para nabi kemudian orang-orang yang mulia, kemudian yang lebih utama (dan seterusnya). Seseorang dicoba menurut kadar keimanannya. Jika ia kuat, maka semakin berat cobaannya dan jika lemah imannya,maka ia akan diuji sesuai kealitas keimanannya. Dan cobaan itu senantiasa menimpa seorang hamba sehingga ia meninggal dalam keadaan berjalan di atas muka bumi tidak ada dosa sedikitpun “.(Hadits riwayat Ad-Darimi, At Tarmidzi dan dishahihkan oleh Al-AlBani dalam As Shahihah No.143)

Namun di balik cobaan itu sendiri tersimpan hikmah yang sangat besar,yang dengannya Allah ingin menguji hambanya dengan cobaan tersebut,yaitu :

 Cobaan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman seorang hamba,tidak untuk menghapus dosa. Cobaan inilah yang menimpa Nabi dan orang-orang shalih.

 Cobaan itu bertujuan untuk mengurangi dosa-dosa hambanya yang telah berbuat maksiat, agar mereka sadar atas kemaksiatan mereka dan sebagai hukuman atas apa yang telah mereka lakukan. Cobaan ini Allah timpakan kepada kaum muslimin pada umunya.

Rasulullah bersabda yang artinya :

Dari Abi Said Al-Khudri dan Abi Khurairah dari Nabi beliau bersabda : “ Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan, penyakit , atau kerisauan hati, bahkan duri yang menusuknya melainkan Allah jadikan semua itu sebagai penebus dosa-dosanya”.(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)

 Cobaan itu merupakan adzab. Cobaan ini menimpa orang-orang kafir atau orang-orang yang Allah tidak kehendaki kebaikan baginya. Sehingga ketika mereka mendapat cobaan, mereka tidak bersabar malah terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Begitulah hikmah dari cobaan yang Allah timpakan kepada hambanya. Sebagai orang yang beriman sudah sepatutnya kita bersyukur saat cobaan itu datang, karena Allah masih sayang pada kita. Cobaan dan musibah itu bisa datang kapan saja dan ketika itu tahu sedang diuji Allah kita harus sabar. Karena dengan kesabaran ini Allah akan tambahkan iman dalam hati kita.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dibersihkan Allah dari dosa-dosa yang kita perbuat, seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah dalam hadits berikut :
Dari Abi Hurairah berkata Rasulullah : “Tiada henti-hentinya musibah menimpa seorang mukmin (laki-laki dan perempuan) baik mengenai dirinya atau sanak saudaranya, atau harta kekayaannya hingga ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari dosana.”(Hadits riwayat Tarmidzi, hadits hasan shahih)
Gimana kawan abis baca tulisan ini,semoga kalian jadi ga sedih-sedih amat karena masalah yang kalian dapet .. !