CANTIK DALAM PANDANGAN ISLAM

Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang.
Cantik = Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka.
AH MASA SIH??

        Itulah sekelumit rumus yang ada dalam fikiran wanita atau bisa juga akhwat. Sebuah rumus simple namun amat berbahaya. Darimanakah asal muasal rumus ini? Bisa jadi dari media ataupun oleh opini masyarakat yang juga telah teracuni oleh media- baik cetak maupun elektronik- bahwa kecantikan hanya sebatas kulit luar saja. Semua warga Indonesia seolah satu kata bahwa yang cantik adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, hidung mancung, bibir merah, mata jeli, langsing, dll. Akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai, mereka tergoda untuk membeli kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor syariĆ¢€™at yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Ada yang harap-harap cemas mengoleskan pemutih kulit, pelurus rambut, mencukur alis, mengeriting bulu mata, mengecat rambut sampai pada usaha memancungkan hidung melalui serangkaian treatment silikon, dll. Singkat kata, mereka ingin tampil secantik model sampul, bintang iklan ataupun teman pengajian yang qadarullah tampilannya memikat hati. Maka tidak heran setiap saya melewati toko kosmetik terbesar di kota saya, toko tersebut tak pernah sepi oleh riuh rendah kaum hawa yang memilah milih kosmetik dalam deretan etalase dan mematut di depan kaca sambil terus mendengarkan rayuan manis dari si mba SPG.
Kata cantik telah direduksi sedemikian rupa oleh media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Mereka sibuk memoles kulit luar tanpa peduli pada hati mereka yang kian gersang. Tujuannya? Jelas, untuk menambah deretan fans dan agar kelak bisa lebih mudah mencari pasangan hidup, alangkah naifnya. Faktanya, banyak dari teman-teman pengajian saya yang sukses menikah bukanlah termasuk wanita yang cantik ataupun banyak kasus yang muncul di media massa bahwa si cantik ini dan itu perkawinannya kandas di tengah jalan. Jadi, tidak ada korelasi antara cantik dan kesuksesan hidup!.

        Teman-teman saya yang sukses menikah walaupun tidak cantik-cantik amat tapi kepribadiannya amat menyenangkan, mereka tidak terlalu fokus pada rehab kulit luar tapi mereka lebih peduli pada recovery iman yang berkelanjutan sehingga tampak dalam sikap dan prinsip hidup mereka, kokoh tidak rapuh. Pun, jika ada teman yang berwajah elok mereka malah menutupinya dengan cadar supaya kecantikannya tidak menjadi fitnah bagi kaum adam dan hanya dipersembahkan untuk sang suami saja, SubhanAlloh. Satu kata yang terus bergema dalam hidup mereka yakni bersyukur pada apa-apa yang telah Alloh berikan tanpa menuntut lagi, ridho dengan bentuk tubuh dan lekuk wajah yang dianugerahkan Alloh karena inilah bentuk terbaik menurut-Nya, bukan menurut media ataupun pikiran dangkal kita. Kalau kita boleh memilih, punya wajah dan kepribadian yang cantik itu lebih enak tapi tidak semua orang dianugerahi hal semacam itu, itulah ke maha adilan Alloh, ada kelebihan dan kekurangan pada diri tiap orang. Dan satu hal yang pasti, semua orang bertingkah laku sesuai pemahaman mereka, jika kita rajin menuntut ilmu agama InsyaAlloh gerak-gerik kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki. Demikian pula yang terjadi pada wanita-wanita yang terpaku pada kecantikan fisik semata, menurut asumsi saya, mereka merupakan korban-korban iklan dan kurang tekun menuntut ilmu agama, sehingga lahirlah wanita-wanita yang berpikiran dangkal, mudah tergoda dan menggoda. Mengutip salah satu hadist, Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

Siapa yang Alloh kehendaki kebaikan baginya, Alloh akan pahamkan ia dalam agamanya(Shahih, Muttafaqun alaihi).

       Hadist diatas dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz bahwa ia menunjukkan keutamaan ilmu. Jika Alloh menginginkan seorang hamba memperoleh kebaikan, Alloh akan memahamkan agama-Nya hingga ia dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang bathil, mana petunjuk mana kesesatan. Dengannya pula ia dapat mengenal Rabbnya dengan nama dan sifat-sifat-Nya serta tahu keagungan hak-Nya. Ia pun akan tahu akhir yang akan diperoleh para wali Alloh dan para musuh Alloh.

        Syaikh Ibnu Baz lebih lanjut juga mengingatkan betapa urgennya menuntut ilmu syariat:

Adapun ilmu syar'i, haruslah dituntut oleh setiap orang (fardhu ain), karena Alloh menciptakan jin dan manusia untuk beribadah dan bertaqwa kepada-Nya. Sementara tidak ada jalan untuk beribadah dan bertaqwa kecuali dengan ilmu syar'i, ilmu Al-Qur'an dan as Sunnah.

        Dus, sadari sejak semula bahwa Alloh menciptakan kita tidak dengan sia-sia. Kita dituntut untuk terus menerus beribadah kepadaNya. Ilmu agama yang harus kita gali adalah ilmu yang Ittibaurrasul (mencontoh Rasulullah) sesuai pemahaman generasi terbaik yang terdahulu (salafusshalih), itu adalah tugas pokok dan wajib. Jika kita berilmu niscaya kita akan mengetahui bahwa mencukur alis (an-namishah), tatto (al-wasyimah), mengikir gigi (al-mutafallijah) ataupun trend zaman sekarang seperti menyambung rambut asli dengan rambut palsu (al-washilah) adalah haram karena perbuatan-perbuatan tersebut termasuk merubah ciptaan Alloh. Aturan-aturan syariat adalah seperangkat aturan yang lengkap dan universal, sehingga keinginan untuk mempercantik diri seyogyanya dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah syariat sehingga kecantikan kita tidak mendatangkan petaka dan dimurkai Alloh. Apalah gunanya cantik tapi hati tidak tentram atau cantik tapi dilaknat oleh Alloh dan rasul-Nya, toh kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, ia semu saja. Ada yang lebih indah dihadapan Alloh, Rabb semesta alam, yaitu kecantikan hati yang nantinya akan berdampak pada mulianya akhlaq dan berbalaskan surga. Banyak-banyaklah introspeksi diri (muhasabah), kenali apa-apa yang masih kurang dan lekas dibenahi. Jangan ikuti langkah-langkah syaitan dengan melalaikan kita pada tugas utama karena memoles kulit luar bukanlah hal yang gratis, ia butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah menghambur-hamburkan uang (boros) adalah teman syaitan?. JADI, mari kita ubah sedikit demi sedikit mengenai paradigma kecantikan.


Faham Syariat = CANTIK
Tidak Faham Syariat = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.
Dari Abu Hurairah, Rosullalloh saw bersabda
Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati dan amal kalian (HR. Muslim)


Mari kita simak syair indah dibawah ini:

Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum karena sedikitnya madu

Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona oleh wanita yang kurang cantik
Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan laki-laki karena jelek hatinya

Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya wajah tapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan dirindukan semua orang.

MENIKMATI COBAAN MENGGAPAI RIDHA ILAHI



Perlu diketahui,bahwa setiap musibah atau cobaan yang menimpa manusia merupakan sunnatullah. Allah telah menetapkan bahwa kehidupan didunia adalah kehidupan yang penuh dengan cobaan dan ujian. Perhatikan arti ayat berikut ini !
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan teryulis pada kitab (lauh mahfudz) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan hal itu agar kamu jangan berduka cita dari apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang di berikannya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”(Al-Hadid : 22-23)
Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’ di dalam tafsirnya menjelaskan ayat di atas, “Bahwa Allah telah mengabarkan ,sesungguhnya dia pasti akan menguji hamba-hama nya dengan berbagai cobaan. Supaya tampak jelas siapa yang jujur,siapa yang dusta,siapa yang sabar dan siapa yang berkeluh kesah. Dan ini adalah sunnatullah yang Dia tetapkan atas setiap hamba-hamba nya.”
Sabar ketika menhadapi musibah
Lalu bagaimana sikap seorang muk min ketika ditimpa musibah .. ? Allah berfirman yang artinya :
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan : “innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uunn”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Al-Baqarah : 155-157)
Begitulah ciri-ciri orang yang beriman saat diuji Allah, yaitu mengucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Dan insya Allah apabila kita sabar ketika menghadapi musibah, Allah akan menggantikan dengan yang lebih baik lagi. Sebagaimana riwayat dari Ummu Salamah Radhiyallahuanha, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah bersabda :
“Tidaklah seorang muslim pun yang ditimpa musibah ia mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun, (lalu ia berdoa) : Ya Allah, berikan aku pahala dengan musibah yang menimpaku dan berikan aku nanti yang lebih baik darinya, melainkan Allah akan memberikan kepadanya ganti yang lebih baik.” (Hadits riwayat Muslim)
Ummu Salamah bercerita : Tatkala Abu Salamah (suaminya) meninggal,aku sempat berkata: “Muslim mana yang lebih baik dari Abu Salamah ? Keluarga yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah. Kemudian aku membaca doa tersebut, ternyata Allah memberikan ganti kepadaku (yaitu Rasulullah)
Orang yang diberi taufik oleh Allah untuk sabar dalam menghadapi musibah, ia akan mampu menahan diri dari ucapan dan keluh kesah. Ia hanya mengharapkan pahala dari Allah, dan dengan kesabaran inilah Allah menganugerahkan keutamaan kepada mereka. Keutamaan yang diberikan Allah kepada orang0orang yang sabar antara lain :
1. Orang yang sabar akan mendapatkan taufik dan hidayah, dipelihara dan ditolong oleh Allah. Serta dia akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar.
Allah berfirman yang artinya :
“dan bersabarlah,sesungguhnya Allah bersama oranng-orang yang sabar.”(Al Anfal : 46)
2. Orang yang sabar adalah orang yang beruntung,ia akan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka. Allah berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya aku memberi balasan kepada mereka pada hari ini karena kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(Al-Mu’minun : 111)

Namun disamping bersabar terhadap musibah atau cobaan yang akan datang, kita juga harus banyak-banyak beristighfar pada-nya,bertaubat dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat serta introspeksi diri, kalau ternyata banyak hak-hak Allah yang telah kita abaikan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah berdoa kepada Allah, semoga musibah yang tengah menimpa kita segera berakhir.

Hikmah cobaan
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan menyegerakan hukuman baginya di dunia. Namun apabila Allah menghendaki sebuah keburukan bagi seorang hamba, maka Allah akan tangguhkan dosanya sampai Allah penuhi balasannya nanti pada hari kiamat”(Hadits riwayat Tirmidzi,Al Hakim dan dishahihkan oleh Al-Bani dalam As Shahihah No. 1220).

Hadits di atas jelas menunjukkan apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan timpakan cobaan kepadanya. Dan cobaan yang datang dari Allah merupakan tanbda kecintaan Allah terhadap hambanya. Sebagaimana orang tua kita,ketika memberi hukuman kepada kita karena kesalahan yang telah kita perbuat. Mereka memberi hukuman bukanlah karena mereka membenci kita, justru karena mereka ingin memnunjukan perhatian dan kasih sayang mereka kepada kita. Mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang serupa dan menghendaki agar kita menjadi anak yang baik.

Begitulah cara Allah mencintai hamba-hambanya,yaitu menguji nya deengan berbagai cobaan. Jika seorang mukmin ditimpa musibah dan ia ridha dan sabar dengan cobaan tersebut,maka ia telah memperoleh dua keuntungan : 1) dosanya menjadi berkurang karena Allah telah menghukumnya didunia : 2) ia mendapatkan pahala atas kesabarannya menghadapi cobaan tersebut.

Akan tetapi,apabila ia tidak sempurna kesabarannya ia juga telah mendapatkan suatu keuntungan . yaitu berkurangnya dosa-dosanya.

Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini artinya :

“Sungguh mengherankan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya baik baginya. Tidak ada hal yang seperti ini pada seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur,maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan ia bersabar dan hal itu baik baginya”.(Hadits riwayat Muslim No.2999)

Di samping itu, ada hukum sendiri dari cobaan-cobaan Allah kepada hamba-hambanya, yaitu Allah hendak mengukur sejauh mana kualitas keimanan seseorang. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut : 2-3 yang artinya :





“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan “kami telah beriman”,sedang mereka tidak diuji ? Dan sungguh telah kami uji orang-orang sebelum mereka, agar Al-Qur’an tahu orang-orang yang benar dan orang-orang yang dusta”.

Dan Allah memberikan cobaan bagi hamba-hambanya yang mukmin sesuai dengan kadar keimanan mereka, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut :

Rasulullah ditanya : “Siapakah manusia yang paling berat cobaannya ?” Beliau menjawab, “Para nabi kemudian orang-orang yang mulia, kemudian yang lebih utama (dan seterusnya). Seseorang dicoba menurut kadar keimanannya. Jika ia kuat, maka semakin berat cobaannya dan jika lemah imannya,maka ia akan diuji sesuai kealitas keimanannya. Dan cobaan itu senantiasa menimpa seorang hamba sehingga ia meninggal dalam keadaan berjalan di atas muka bumi tidak ada dosa sedikitpun “.(Hadits riwayat Ad-Darimi, At Tarmidzi dan dishahihkan oleh Al-AlBani dalam As Shahihah No.143)

Namun di balik cobaan itu sendiri tersimpan hikmah yang sangat besar,yang dengannya Allah ingin menguji hambanya dengan cobaan tersebut,yaitu :

 Cobaan itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman seorang hamba,tidak untuk menghapus dosa. Cobaan inilah yang menimpa Nabi dan orang-orang shalih.

 Cobaan itu bertujuan untuk mengurangi dosa-dosa hambanya yang telah berbuat maksiat, agar mereka sadar atas kemaksiatan mereka dan sebagai hukuman atas apa yang telah mereka lakukan. Cobaan ini Allah timpakan kepada kaum muslimin pada umunya.

Rasulullah bersabda yang artinya :

Dari Abi Said Al-Khudri dan Abi Khurairah dari Nabi beliau bersabda : “ Tiada seorang muslim yang menderita kelelahan, penyakit , atau kerisauan hati, bahkan duri yang menusuknya melainkan Allah jadikan semua itu sebagai penebus dosa-dosanya”.(Hadits riwayat Bukhari & Muslim)

 Cobaan itu merupakan adzab. Cobaan ini menimpa orang-orang kafir atau orang-orang yang Allah tidak kehendaki kebaikan baginya. Sehingga ketika mereka mendapat cobaan, mereka tidak bersabar malah terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Begitulah hikmah dari cobaan yang Allah timpakan kepada hambanya. Sebagai orang yang beriman sudah sepatutnya kita bersyukur saat cobaan itu datang, karena Allah masih sayang pada kita. Cobaan dan musibah itu bisa datang kapan saja dan ketika itu tahu sedang diuji Allah kita harus sabar. Karena dengan kesabaran ini Allah akan tambahkan iman dalam hati kita.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dibersihkan Allah dari dosa-dosa yang kita perbuat, seperti yang dikabarkan oleh Rasulullah dalam hadits berikut :
Dari Abi Hurairah berkata Rasulullah : “Tiada henti-hentinya musibah menimpa seorang mukmin (laki-laki dan perempuan) baik mengenai dirinya atau sanak saudaranya, atau harta kekayaannya hingga ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari dosana.”(Hadits riwayat Tarmidzi, hadits hasan shahih)
Gimana kawan abis baca tulisan ini,semoga kalian jadi ga sedih-sedih amat karena masalah yang kalian dapet .. !

WAKTU GUE TERPURUK

Apa kalian pernah mengalami keadaan, dimana kalian sedang dalam masa-masa yang sangat ga karuan dalam hidup kalian ? pasti pernah donk, aku bakalan cerita sedikit tentang pengalaman aku sobat. Begini ni awal ceritanya. Hari-hari yang aku jalani tu penuh dengan kebosanan dan senang-senang. Setiap kali aku di sekolah, setiap kali itu juga yang ada dibenak pikiran aku adalah pulang kerumah. Tapi anehnya waktu udah di rumah, aku pengin cepet keluar dari rumah. Seneng-seneng sama temen-temen .
Pas udah main tu pokonya lupa ama rumah, sampe-sampe pulang juga karena di suruh sama ortu. Pasti karena mereka ngrasa khawatir sih, pas udah sampe rumah. Ortu pasti nanya aku abis darimana ? pergi sama siapa ? “pokoknya kaya lagi di wawancarai sama wartawan lah”
Tapi aku ngerespon perhatian orang tua aku sama pemikiran yang salah, aku malah mikir kalo ortu aku ngekang aku. Padahal mereka begitu, karena mereka sayang banget tu sama aku. Sampe-sampe nilai ulangan ku yang jelek-jelek ortu juga tau”wah jadi malu ini”.
Ga sampe di situ teman, aku sendiri juga ngerasa banyak banget yang berubah dari diri aku. Dulu setiap maghrib aku pasti pergi ke mushola belakang rumah, tapi waktu itu aku ga pernah lagi ke mushola. Rumah aku kan dua lantai, nah kalo dirumah ke bawah paling ambil makan sama mandi. Jarang banget komunikasi sama ortu, mau curhat tapi takut dimarahin. Jadi serba bingung waktu itu, akhirnya cerita sama temen deh kalo lagi punya masalah.
Oia ada satu lagi temen, aku kan ikut les tu sama guru yang ngajar aku. Les Matematika sama Fisika pas semester 2. Sebelum pertengahan semester dua itu aku rajin berangkat walaupun jarak dari tempat les sama rumah tu jauh. Tapi abis pertengahan semester dua aku ga pernah berangkat. Sampe-sampe guru les ya aku marah sama aku dan ngasih saran sama aku supaya aku berubah dan kasian sama ortu yang udah ngasih kepercayaan buwat nimba ilmu sama ortu. Se semester tu banyarnya 300 ribu, nah aku berangkat cuma 3 kali yang les fisika abis mit. Matematikanya malah jarang berangkat.
Waktu itu juga aku bener-bener ngrasa lagi disesatkan sama Allah karena perbuatan aku sendiri, sampe pada akhirnya ada satu kejadian yang waktu itu memalukan sekali dan apes banget buwat aku,tapi justru kejadian itu yang akhirnya bikin aku sadar dan berubah.
Pas hari sabtu awal mula kejadian itu, pas hari itu habis pelajaran pkn kan ga ada gurunya. Nah aku sama temen-temen pada kabur dari sekolah. Itu pertama kalinya aku kabur dari sekolah lho. Tapi apesnya, itu buwat yang pertama dan terakhir aku kabur dari sekolah. Soalnya pas hari seninnya aku dan kawan-kawan di panggil sama wali kelas. Suruh bikin surat pernyataan ga bakalan pake acara kabur-kaburan lagi. Surat pernyataannya tu suruh di tandatangani sama guru matematika juga sejarah trus guru BK juga wali kelas dan yang ga kalah pentingnya tanda tangannya ortu. Oia,pake materai juga yang 6000 apa 5000 kalo ga salah. Mantep banget kan .
Nah, waktu buwat surat pernyataan kan aku buwat 2 suratnya. Apesnya lagi tu surat yang satunya lagi ketinggalan di kamar, ibu aku kan orang ya teliti banget. Cuma aku yang sebelumnya ga tau, setiap pagi ke kamar aku. Eeehhh malah suratnya ditemuin sama ibu aku, aku kan sebelumnya ga tau ibu aku nemu suratnya. Jadi pulang ke rumah ya biasa aja ga ngrasa takut apa gimana. Pas masuk kamar, aku madan bingung kenapa kamarnya udah rapi padahal sebelumnya berantakan banget. Baru nglihat kamar aja aku udah ngrasa ada yang ga beres, eh ternyata bener ! abis dari mushola ibu sama bapak langsung nunjukin suratnya trus ibu nangis tu di depan aku. Pokoknya kasian banget muka ibu aku, sampe-sampe aku ikut nangis. Sejak itu aku janji sama ibu aku, kalo aku bakalan berubah jadi yang lebih baik.
Dan sejak itu aku sadar, kalau Allah itu maha mengetahui. Dia punya hikmah di balik suatu ke jadian, kalo waktu itu aku ga ikut kabur dari sekolah pasti ortu ga bakalan tau sifat aku yang sebenernya. Sekarang juga sama ortu ga kaku, berani curhat dan aku nganggep ortu kaya temenku sendiri sekarang. So, jujur itu lebih baik apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Sekarang setelah semua yang aku lakuin, baru aku ngrasain akibat dari selama ini aku males-malesan. Abis semesteran nilai ku banyak banget yang remidi. Sementara temen-temen yang lain pada engga, aku cape terus-terusan hidup seperti patung yang cuma bisanya seneng-seneng tapi ga pernah mau nglakuin sesuatu atau mikirin masa depan aku nanti. Aku pengin berubah mulai sekarang, pengin bisa jadi anak yang di banggain sama ortu. Minimal nurut sama ortu dan ga neko-neko, dan yang pasti ga lupa buwat nuntut ilmu dan selalu inget sama yang di atas.
Kalian bisa ngambil pelajaran dari cerita aku tadi ga kawan ? .. pelajaran yang bisa kita ambil tu :
  1. Kalo ada masalah mending cerita sama ortu, karena ortu pasti mau ndengerin curhatan kita kok. Ga usah ngrasa takut duluan .. okokok
  2. Jujur itu lebih baik, pasti ending nya lebih baik juga kalo kita jujur.
  3. Kalo ikut privat atau apapun yang serius nya, jangan cuma ikut-ikutan. Ntar malah niatnya bukan buwat cari ilmu tapi supaya dapet kesempatan main abis les ..
  4. Jangan lupa sama yang di atas, karena Allah itu bisa menyesatkan seseorang karena kelakuan seseorang itu sendiri.




Blogger Themes